Informasi

Kenapa Gen Z Cenderung Lebih Cepat Stress?

Kenapa Gen Z Cenderung Lebih Cepat Stress

Generasi Z terkenal sebagai generasi yang hidup di era yang serba cepat. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Gen Z tumbuh dalam era digital yang terus berkembang, di mana teknologi, internet, dan media sosial memainkan peran dominan dalam kehidupan sehari-hari.

Di balik kecanggihan teknologi dan akses informasi yang mudah, Gen Z dihadapkan dengan berbagai faktor yang dapat meningkatkan tingkat stres mereka. Dan meskipun terhubung secara global dan memiliki akses tak terbatas ke informasi, mereka juga menghadapi tantangan unik yang mungkin menjadi pemicu stres.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa faktor yang menyebabkan Generasi Z cenderung merasa cepat stres dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan mental mereka.

Alasan Mengapa Gen Z Cenderung Lebih Cepat Stres

Gen Z

Gen Z dalam sehari biasanya menghabiskan waktu sekitar 10 jam untuk bermain sosial media. Hal inilah yang kemudian menginternalisasi semua pencapaian yang ada di sosial media ke dalam dirinya sendiri. Nah, berikut beberapa alasan mengapa Gen Z cenderung lebih cepat stres:

1. FOMO (Fear of Missing Out)

Gen Z di besarkan dengan media sosial yang menampilkan kehidupan orang lain secara ideal. Hal ini dapat memicu rasa takut tertinggal (FOMO) dan tekanan untuk selalu tampil sempurna. FOMO mendorong Gen Z untuk terus menerus membandingkan kehidupan mereka dengan orang lain di media sosial. Hal ini dapat memicu perasaan tidak puas, iri, dan stres.

2. Tekanan Prestasi

Gen Z di besarkan dalam budaya yang menekankan prestasi, baik di bidang akademis, pekerjaan, maupun kehidupan pribadi. Hal ini dapat menghasilkan tekanan untuk selalu tampil sempurna dan mencapai kesuksesan di usia muda. Hal ini dapat meningkatkan kecemasan dan stres.

Juga di media sosial sering kali menampilkan citra kehidupan yang ideal dan penuh pencapaian. Hal ini dapat membuat Genenerasi Z merasa tertinggal dan tertekan untuk mencapai standar yang sama.

3. Cyberbullying

Cyberbullying gen z

Selanjutnya Cyberbullying yang merupakan sebuah perundungan yang dilakukan melalui media digital, seperti media sosial, platform pesan instan, atau email. Gen Z, yang terbiasa dengan dunia digital, lebih rentan menjadi korban cyberbullying. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Korban cyberbullying sering merasa malu, terhina, dan terkucilkan. Hal ini dapat memicu depresi, kecemasan, dan stres.

4. Ketidakpastian Masa Depan

Gen Z dihadapkan pada prospek ekonomi yang tidak pasti, seperti biaya hidup yang tinggi dan peluang kerja yang kompetitif. Selain itu generasi ini semakin sadar akan dampak krisis iklim dan khawatir tentang masa depan. Kekhawatiran ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan tentang bagaimana kondisi ekonomi dan perubahan iklim di masa depan yang akan memengaruhi kehidupan mereka.

5. Multitasking dan Beban Kerja Berlebihan

Gen Z terkenal sebagai generasi yang terbiasa multitasking dan terhubung dengan dunia online 24/7. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan mental dan stres. Multitasking dan beban kerja berlebihan merupakan dua faktor yang erat kaitannya dengan tingkat stres Gen Z.

gen z Multitasking

Kebiasann terhadap teknologi dan media sosial yang memungkinkan mereka melakukan banyak hal sekaligus. Namun, multitasking dapat mengganggu fokus dan konsentrasi, menurunkan kualitas pekerjaan, meningkatkan stres dan kecemasan, serta melemahkan kemampuan memori dan pengambilan keputusan.

Tips Mengatasi Stres bagi Generasi Z

Gen Z juga terkenal sebagai generasi yang aktif dan jago cari solusi. Berikut beberapa tips untuk kamu yang pengin mengatasi stres:

1. Jaga Kesehatan
  • Tidur cukup: Kurang tidur bikin konsentrasi buyar dan emosi nggak stabil. Minimal tidur 7-8 jam sehari.
  • Makan sehat: Makanan bergizi kasih energi buat ngelawan stres. Kurangi makanan manis dan berminyak.
  • Olahraga: Olahraga bikin moodbooster! Cari olahraga yang kamu suka, bisa lari, yoga, atau main basket.
2. Kelola Waktumu dengan Bijak
  • Buat skala prioritas: Kerjain yang penting dulu, baru yang lainnya. Ini bantu kamu merasa lebih terkontrol.
  • Atur jadwal istirahat: Jangan biarin dirimu terus-terusan sibuk. Ambil jeda buat ngemil atau sekedar liat langit.
  • Batasi multitasking: Fokus kerjain satu hal dulu biar hasilnya maksimal dan stres berkurang.
3. Jalin Hubungan yang Positif
  • Curhat ke orang terdekat: Cerita ke temen, keluarga, atau pacar bisa bikin pikiran plong.
  • Cari komunitas: Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang support. Bisa komunitas hobi, olahraga, atau belajar.
  • Batasi media sosial: Paparan pencapaian orang lain di media sosial bisa bikin insecure. Coba deh kurangi buka media sosial, atau gunakan buat hal positif.
4. Kelola Stres dengan Cara yang Sehat

mindfulness

  • Mindfulness: Latihan meditasi atau mindfulness bisa bantu kamu lebih tenang dan fokus sama hal yang lagi kamu kerjakan.
  • Relaksasi: Cobalah teknik relaksasi kayak yoga, deep breathing, atau dengerin musik yang calming.
  • Hobby time: Meluangkan waktu buat ngelakuin hobi bisa jadi pelepas stres yang ampuh. Baca buku, main musik, atau berkebun bisa kamu coba.
5. Cari Bantuan Profesional

Nggak apa-apa minta bantuan profesional kalau kamu merasa stres yang kamu alami sudah berlebihan. Psikolog atau psikiater bisa bantu kamu ngelola stres dan improve kesehatan mental. Ingat, kamu nggak sendirian! Banyak yang ngalamin stres, dan ada banyak cara buat ngatasinya. Cobalah berbagai tips ini dan temukan cara yang paling cocok buat kamu.

Baca Juga: Kenapa Generasi Milenial Pilih Menunda Nikah?

Gen Z memang cenderung lebih cepat stres daripada generasi sebelumnya. Namun, dengan memahami faktor-faktor yang memicu stres dan menerapkan tips-tips untuk mengatasinya, Gen Z dapat hidup dengan lebih sehat dan bahagia.

Author

Tomy Suganda

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *